Rara dan Segenap Keadaan Tidak Ideal
Rara masuk ke kamar kemudian menyalakan lampunya. Begitu lampu menyala, terlihatlah sekeliling dinding berwarna lavender yang dihias dengan tempelan-tempelan, seperti foto, mading, juga koran. Rara tampak bergegas ke meja belajarnya mencari-cari sesuatu. Rupanya ia mencari buku hariannya. Tempat ia menumpahkan kegelisahan yang masih bisa ia tulis. Akhirnya buku itu ketemu. Sekarang dia mencari spidol warna merah untuk menulis. Mukanya tampak semakin jelas, semakin jelas kesalnya. Sekarang ia tidak menemukannya. Jadi, ia menulis dengan pulpen hitam yang tergeletak di atas mejanya. Aku benci, bukan, aku marah. Pikiranku sudah dikuasai emosi, bukan, hatiku. Aku tidak menyukai ini. Nilai ulangan matematika peminatanku jelek, ini tentu sudah berulang kali. Tapi, yang kali ini berbeda. Ini karena aku tidak bisa belajar. Aku fokus terhadap hal lain. Pertengkaran orangtuaku. Pulang sekolah saat sampai rumah aku kaget karena tiba-tiba bu guru menetapkan ulangan bab lingkaran besok. Gap...