Kembali lagi, ternyata butuh kepandaian melihat detail tanpa melepas keharmonisan. Yahhh sebelum sampai kesitu ternyata butuh pemahaman yang dalam, kepekaan yang mudah, dan kesigapan berpikir.
Judul tersebut adalah dialog Hana yang nyesss untukku. Hana? Iya tokoh animasi anak kecil perempuan yang sudah menanyakan pertanyaan "dewasa". Pertanyaan Hana mengingatkanku dengan firman Allah ta'ala dalam Al-Hasyr:18-19 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18) * Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com Ya Allah, aku yang mengetik ini sambil duduk bersandar di sofa yang nyaman rasanya "ingin mengaku-ngaku" bahwa akh hamba yang Engkau panggil dalam ayat tersebut. Alur dalam video Hana tadi sangat bagus dan tepat ...
My mentor in mentoring group, Teh Juan hafidzahullahu ta'ala, sent us video link to watch, review, and share the insight we got from the video. Last Thursday, she sent us a video that read a book titled "Yan's Hajj, Journey of a lifetime" The story begin with a muslim named Yan want to perform pilgrimage to baitullah. Yan is a farmer who work very hard to achieve that dream. Years later, he have a bag of money that I assumed for the travel expense. In the end of the story, Yan can do pilgrimage beautifully. But, you know, I already thought there must be some problem to achieve his dream. First, when the money already enough, he met some children crying because of their school was burnt. Then, Yan going to repair their school and of course the process need a lot of money and Yan using his money for it. This choice have consequence for Yan going back to his village and should start saving money from scratch. And he CHOOSE it so that the children can go learn at their sc...
Dalam subbab berikutnya, Pak Ustadz Salim menceritakan kisah yang menjadi obat. Rasanya hati dicabik-cabik ketika tak kulihat sedikitpun karakter diri ini memiliki kesamaan dengan karakter Thalhah dan Az-Zubair serta Ali ketika telah mengadakan bertemu dalam perang jamal. Ali, yang saat itu baru menjadi khalifah untuk menggantikan Utsman pun terpukul atas pembunuhan Utsman ra.. Bukannya ia tidak mau untuk segera menuntaskan dan mengqisas pembunuh Utsman ra. yang sejarahnya menimbulkan banyak pendapat. Sungguh, bukan itu. Dalam subbab ini, begitu halus teguran khalifah Ali kepada Talhah dan Az-Zubayr yang berdiri di sisi Aisyah. Suatu hari, ketika Rasulullah saw. masih hidup, Talhah pernah menjadi sebab turunnya ayat karena ia bertemu dengan Aisyah tanpa tabir dan sempat berpikir untuk menikahi Aisyah jika Rasulullah saw. telah wafat nantinya. Ternyata dimasa depan, Talhah menjadi orang yang mengantar Aisyah untuk bertemu Ali tentu bersama Az-Zubayr ra. dan rombongan. Ketika telah ...
Komentar
Posting Komentar