Reviu buku sekaligus curhat (part 1)

 Bismillah, jadi kali ini aku mau reviu buku (i'm sorry if this is really kamjagi but i just wanna share it)

Judul lengkapnya adalah Manhaj Ahlussunnah wal Jamaah dalam Tazkiyatun Nufus, karya Ustad Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Penerbitnya Pustaka at-Taqwa.

Buku ini bisa dibilang buku tipis bila dibandingkan dengan buku non-fiksi agama lainnya. Ukuran buku hampir A5 dengan total halaman 144. Sampulnya juga bukan yang hard, tapi ya bukan kertas hvs juga. Walaupun dibilang 'tipis', waktu aku baca mukadimahnya aja luarbiasa banget kualitasnya.

Ok kumulai ya.

To be honest aku belum selesai baca buku ini sebab baca buku ini tuh butuh mental dan adab. Kalau asal baca aja mah sehari juga selesai, tapi ya ini 'the real karya'. Dari judulnya aja 'Manhaj' alias kaidah. Ga manfaat kalau skimming doang. 

Buku ini isinya kaidah, gemana--dan segala perniknya--membersihkan nufus, alias jiwa. Nah kan kalau udah bicara jiwa ga bisa main-main. Sebelum aku baca, aku nulisin dulu masalah 'hati dan jiwa' yang aku alamin sekarang sebab ya motif aku baca buku ini buat dipraktikkan ilmunya.

Muqaddimahnya udah ngasih gambaran bakal disusun seperti apa bukunya dan tentu ada firman Allah yang jadi landasan. Struktur juga terlihat di muqaddimah, ngga langsung ngebahas hal yang 'berat' sebab semua ada adabnya. Muqaddimahnya juga bermanfaat, bukan hal yang pantas untuk di-skip. Baca Muqaddimah ini menurutku bisa nentuin kedepannya reaksi hati terhadap apa yang ada didalam buku ini gemana.

Lanjut bagian pertama, makna dan pentingnya tazkiyatun nufus. Ini bab bener-bener butuh penghayatan soalnya 'The Reason Why' tuh ada disini. Bahasanya ga pake diksi yang aneh-aneh, ga pake grammar yang meliuk-liuk dan entah kenapa ini kerasa tuluuuuuuus banget. Jujur, aku pengen nangis baca bab ini apalagi kalau sambil liat tulisan yang aku buat sebelum baca buku ini. Its really...sincere.

Salah satu masalah yang belum bisa aku atasin adalah move on. AKU BUKAN PATAH HATI KARENA RELATIONSHIP YA. Aku antipacaran, aku juga ga ada hubungan apa tuh hatees, kaka adek, adek kakak, yang begitulah, beneran ga ada. I even don't chat any ikhwan except it's related to college assignment. Aku ga bisa move on dari bayanganku sendiri. Aku galiat aku yang 'hidup', aku liatnya aku yang going with the flow and it's not really me. I know the problem is about i'm not thanking this present but... ya selalu ada tapi/

I really want to live my life FULLY. I miss my old self. Rafa yang teguh, prinsipil, ga raguan. Apa ini penyakit bertambahnya usia? Yah, aku belum bisa nerima diri aku yang sekarang.

Nah reviu sekaligus curhatnya segitu dulu ya. Hopefully i'm better next time and can being my 100% self. Thank you for reading <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukungan yang Terdengar Kecil

Se-iya bukanlah jaminan

Nasehat itu Ketulusan