Pada Akhirnya, Lima Waktu Salat

Kita ini aneh
Menerjang langit kita balas senyum
Mendalam ombak kita malah tertawa

Ada
Memang ada hal
Yang takkan ada dipandang
Tapi khawatirnya menjelma angin
Angin badai lebihnya

Benang sudah terjalin
Rasa sudah tersulam
Baru saja aku hampir tertimpa daun yang jatuh
Bersama yakinlah diri
Bayangan pulanglah ragu

Lebih dari, maaf takaranku kualitatif
Sekali lagi, aku hampir tertimpa
Saat bintang memancing, aku tertangkap
Umpan-Mu begitu elok Ya Rabb
Celah celah hilang, pulang pulang datang

Masih terlalu dini mengambil respon
Aku hanya senang
Kata-kata katanya teratur
Tatanan pun begitu

Ku lihat orang, tidak cukup buatku yakin
Ku meyakini, tentu saja hiperbola muncul
Kan kututup dengan membatukan kenangan ini, karena tiap kali ku tidak menerima keadaan, ku tau dimana prasasti itu berada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukungan yang Terdengar Kecil

Se-iya bukanlah jaminan

Nasehat itu Ketulusan