Cermin Bening

Masih edisi refleksi pascabaca buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" aku kembali terhempas. Seolah olah setiap selesai baca buku ini aku rasakan betapa kerasnya hati aku, yang saking kerasnya itu, membuat sulit hati bergetar setelah membaca Alquran.

Dalam BAB kali ini, beliau hafidzahullahu ta'ala membawakan kisahnya Muawiyah dengan Ali, sebelum dan setelah Ali meninggal.

Uqail, yangmana saudara kandung Ali bin Abi Thalib itu menjadi saksi, atas apa yang terjadi.

Seolah olah memang dalam kisah tersebut Muawiyah menjadi tokoh antagonis, padahal Allah telah siapkan plot berikutnya dimana Muawiyah memberi kesempatan pada sahabatnya Ali untuk mengemukakan kemuliaannya Ali.

Di akhir, ustadz Salim A. Fillah menegaskan, bahwa setiap mu'min adalah cermin. Bukan sekedar yang buruk adalah cerminnya si buruk, tapi pasti ada bagian buruk yang menjadi bayangan dari cermin si baik. Memang harusnya ketika kita saling menyayangi karena Allah dan melihat aib dalam diri saudara kita, kita langsung introspeksi. 

Dan wilayah kita, adalah diri kita sendiri bukan cermin kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukungan yang Terdengar Kecil

Se-iya bukanlah jaminan

Nasehat itu Ketulusan