Rehat Sejenak

 Sekali lagi, aku baru saja melihat diriku dari balik tabir. Aku mengenali sifat lain dari diriku.


Ceritanya begini, aku baru saja merasa kalap secara tiba-tiba. Kulihat kembali, ini memang hari hari menjelang haid. Akan tetapi, aku lihat lagi bukankah aku bisa menyadari triggernya?


Ya pelatuk dari kekalapan itu sendiri adalah rasa menyerah. Aku merasa lelah dan menyerah pada diriku sendiri. Padahal rasa lelah yang aku rasakan tak boleh jadi pembenaran untuk melalaikan hal yang harus dikerjakan.


Kusadari lagi, bahwa rumahtangga yang aku impikan dimana aku berperan menjadi istri sangatlah tidak realistis dan penuh pengaruh dongeng besutan disney. Padahal, yang aku impi impikan dan jadi pembenaran adalah Bunda Khadijah ummul mu'minin. Miris sekali bukan??


Tak berhenti disitu, Allah anugerahi aku dengan cermin bacaan. Hari ini kubaca bab berjudul "Senyum Pengertian" yang sempat kureaksikan dengan senyum masam karena kupikir "Semua orang pasti ingin dimengerti." Lalu apa? Ummul mu'minin begitu sabar menghadapi Rasulullah saw. yang baru saja menerima wahyu 


MasyaAllah.

Sekali lagi kukenali diriku yang masih jauh dari kata sabar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukungan yang Terdengar Kecil

Se-iya bukanlah jaminan

Nasehat itu Ketulusan